Sabtu, 06 Agustus 2011

Monumen Yogya Kembali

       Monumen Yogya Kembali akrab disebut masyarakat Yogyakarta sebagai MONJALI. Keberadaan monumen ini diilhami oleh perjuangan Letnan Kolonel Soeharto dalam serangan umum selama 6 jam melawan Belanda di Yogyakarta pada 1 Maret 1949 .   
       Monumen Yogya Kembali terletak di sisi utara jalan ring road utara, Yogyakarta. Tepatnya di Dusun Jongkong, Sariharjo, ngaglik, Sleman. Bangunan ini berbentuk gunungan yang terdiri dari tiga lantai dan di kelilingi kolam.   
       Pada ruang museum pertama ditampilkan gambaran sejarah perjuangan bangsa dari tahun 1945 sampai Desember 1948. Pada museum bagian kedua ditampilkan gambaran sejarah perjuangan bangsa dari tanggal 19 Desember 1948 sampai 27 Desember 1949. Dokar, meja kursi, serta peralatan makan dan minum yang digunakan jenderal Soedirman saat berada di wonosari dipajang di museum ini. Begitu pula tandu yang di gunakannya sewaktu memimpin gerilya. Terdapat pula kursi yang diduduki Sri Sultan HB IX di Waroeng Poeas tempat para pejuang berkumpul.   
       Adapun museum bagian tiga merupakan kelanjutan dari museum sebelumnya. Di sini dipajang Surat Amanat Sri Sultan HB IX serta Sri Paduka Paku Alam VIII tertanggal 5 september 1945 yang menyatakan bahaw kesultanan Yogyakarta serta Kadipaten Paku Alaman merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia. 
       Di pojok museum bagian tiga dipajang sebuah sepeda ontel milik Ibu Roeswo yang digunakan untuk melancarkan hubungan antara sektor di dalam kota dari Sri Sultan HB IX dengan Kpomandan Wehrkreise III Letkol Soeharto serta Panglima Besar Jenderal Soedirman. 
      Pada lantai kedua bangunan induk terdapat dinding yang mengelilingi monumen. Pada dinding di pahat relief sejarah perjuangan bangsa dari sejak 17 agustus 1945 sampai 28 desembar 1949. Di bangunan induk lantai dua juga terdapat diorama sejarah perjuangqan bangsa dari tanggal 19 desember 1948 sampai 17 agustus 1949. 
     Ruang lantai tiga terletak di puncak bangunan dan disebut sebagai ruang Garbha Graha, dan disebut juga sebagai Ruang Hening. Di ruangan ini dipahatkan sebuah pesan pelaku sejarah yang di wakili oleh Letkol Soeharto ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar